Jurnal Mimesis Sastra Indonesia UAD Raih Akreditasi Sinta 5 Pastikan Tulisanmu Dimuat Di Sini!
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Perguruan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nomor 204/E/KPT/2022 tanggal 3 Oktober 2022, jurnal Mimesis milik program studi Sastra Indonesia UAD berhasil meraih akreditasi Sinta 5.
Jurnal Mimesis berfokus pada publikasi artikel-artikel yang menarik pembaca beragam dan memajukan studi humaniora, khususnya di Indonesia. Artikel berkontribusi pada penguatan pendekatan kritis, peningkatan kualitas kritik, atau dorongan metodologi inovatif.
Topik yang dimuat dalam jurnal ini adalah Budaya (Sejarah, Antropologi, Pariwisata, Kajian Media), Bahasa (Sosiolinguistik, Pragmatik, Linguistik Terapan, Linguistik Komparatif), dan juga Sastra (Sastra Perbandingan, Sastra Indonesia).
Sebagai mahasiswa, penting sekali untuk bisa menguasai kemampuan menulis jurnal. Dengan menulis jurnal, mahasiswa bisa menjelaskan mengenai suatu masalah secara sederhana. Gaya menulis jurnal ilmiah juga tidak seperti skripsi yang detail dan cenderung lebih kompleks pembahasannya.
Meski demikian, sepertinya sudah menjadi rahasia umum bahwa menulis artikel ilmiah bukanlah suatu hal yang mudah, bahkan untuk mahasiswa sekali pun. Dimulai dari menentukan permasalahan apa yang akan diteliti, lalu meneliti objek tersebut, membaca banyak referensi literatur, seperti buku, jurnal, maupun karya tulis lainnya, sudah jelas akan memakan banyak waktu dan usaha. Mungkin juga dalam benak kita akan langsung terbayang satu kata. RIBET!
Namun mengingat banyaknya manfaat yang dihasilkan dari menulis karya ilmiah, apalagi jika berhasil dimuat dalam jurnal terakreditasi Sinta, rasanya keribetan membuat karya ilmiah tadi bisa terbayar lunas. Melansir dari Instagram resmi @Ditjen.Dikti, penulisan publikasi karya ilmiah memiliki banyak keuntungan di antaranya adalah rekam jejak sebagai akademisi, meningkatkan reputasi dan eksistensi penelitian, berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, serta pembuktian kompetensi dan portofolio.
Karena itu, selagi masih muda dan belum punya tanggungan apapun selain diri sendiri, ayo produktif menulis! (nai)