Pengalaman Mahasiswa Sastra Indonesia UAD di Kampus Mengajar 2022
Lukman Hakim, mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia 2020, telah mengikuti program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud) dari Juli hingga Desember 2022.
Lukman mengaku sudah tertarik ingin mengikuti Kampus Mengajar (KM) sejak masih di semester 3. Namun karena ada beberapa kriteria yang belum bisa ia penuhi, ia baru bisa mengikuti KM di semester 5 ini.
“Landasan saya mengikuti program KM ini karena saya ingin mencari pengalaman dalam dunia pendidikan,” ungkap Lukman saat dihubungi reporter via WhatsApp pada Minggu (12/02).
Lukman juga mengaku ingin melanjutkan karier sebagai pengajar. Sebab itulah ia mengambil bagian dalam kegiatan KM tersebut. “Saya ingin melanjutkan jadi pengajar, meski prodi saya nonpendidikan. Hal itulah yang menuntun saya untuk ikut mendaftar di program KM tahun ini” terangnya.
Bersama empat anggota tim lainnya, Lukman ditempatkan di SD Negeri 2 Ngadimulyo, Temanggung, Jawa Tengah. Selama lima bulan penugasan, Lukman mengaku mengalami beberapa kendala. Meski demikian, hal tersebut dapat diatasi dengan cara menjaga komunikasi baik dengan guru pamong (perwakilan sekolah) maupun dosen pendamping lapangan mereka. Tidak hanya itu, Lukman juga mengatakan pentingnya menjaga komunikasi sesama anggota tim.
Kegiatan KM tersebut berbarengan dengan kegiatan perkuliahan. Lukman mengaku mendapat dukungan dari pihak kampus. “Alhamdulillah pihak dosen dan prodi mendukung mahasiswanya yang mengambil program ini. Kami yang ikut program ini diarahkan untuk mengambil mata kuliah yang harus kami tempuh.”
Pemuda asal Temanggung itu menyampaikan pesannya untuk mahasiswa Sastra Indonesia UAD lainnya. “Sebelum mendaftar KM, alangkah baiknya berkomunikasi dengan dosen terkait. Selain itu, jika kamu sangat ingin mengikuti, yakinkan dosen dengan alasan kamu mengikuti kegiatan KM tersebut”. (nai/sus)