Perwakilan mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan telah mengikuti program exchange (pertukaran mahasiswa) di Busan University of Foreign Studies (BUFS) Korea Selatan yang dilaksanakan secara daring selama dua periode. Kegiatan ini memberikan kesan dan pesan langsung bagi mahasiswa yang mengikuti.
Kegiatan exchange dilaksanakan kurang lebih selama tiga bulan, masing-masing diikuti oleh empat atau lima mahasiswa.Mahasiswa Sastra Indonesia UAD menjadi perwakilan dari Indonesia, sedangkan mahasiswa yang lain berasal dari India, China, Filiphina, Urbekiztan, Kazakhstan, dan yang lain.
Periode pertama atau winter dilaksanakan pada bulan September hingga November. Periode ini diikuti oleh Hidayah Nuril Phasa, Ike Juliani, Alifia Nur Laila, Febi Nurul Safitri, dan Alvi Ramdha Wardani.
Alvi, mahasiswa angkatan 2018 yang saat itu masih menginjak semester empat membagikan pengalaman yang ia peroleh selama mengikuti program. Hal ini seperti bertemu teman dari berbagai negara, dan mengasah kemampuan berbahasa asing (Bahasa Korea dan Bahasa Inggris.)
“Sangat berkesan saat kami diberikan tugas banyak, kedisiplinan tugas membuat saya paham bahwa Korea sungguh baik dalam pendidikan. Dosen selalu perhatian dan memberi feedback yang baik untuk tugas dan pembelajaran,”imbuh Alvi mengenai kesan pesannya yang dikirim via whatsapp
Kemudian periode dua atau spring dilaksanakan pada bulan Februari hingga Mei. Mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini adalah Rahma Annia, Fatimah Majid, Dita Afril Yanti, dan Aceng Ahamad. Perwakilan dari mereka telah mengungkapkan kesan pesannya melalui pesan singkat yang dikirim via whatsapp.
Rahma Annisa salah satu mahasiswa Sstra Indonesia angakatan 2018, peraih nilai terbaik kelas spring membagikan ceritanya tentang pengalaman yang ia peroleh selama program. Menurutnya, kebanyakan dari teman kelas Rahma adalah mereka yang akan melanjutkan studi S2/S3 di universitas-universitas Korea melalui progran beasiswa GKS (Global Korea Scholarship).
Rahma mengungkapkan kebahagiannya telah mengikuti program exchange, sekaligus menjadi mahasiswa dengan nilai terbaik.
“Seneng banget bisa ketemu teman-teman dari luar yang hebat dan bisa lolos program GKS itu karena persaingannya sangat ketat. Bisa sharing tentang GKS dan berbagi cerita karena mereka juga pergi ke Korea secara langsung.”
Aceng dan Fatimah juga membagikan pengalaman mereka mengikuti program exchange. Aceng, salah satu mahasiswa angkatan 2019 mengaku bahwa, program tersebut sangat bagus karena proses pembelajaran bahasa Korea yang terstruktur. Selain itu dosen-dosennya juga sangat ramah dan baik.
“Pesan untuk kedepannya, semoga program ini bisa menarik perhatian lebih banyak mahasiswa Indonesia karena program ini sangat bagus,” ungkap Aceng.
Berbeda dengan Fatimah, ia mengungkapkan kesenangannya mengikuti kegiatan Tandem atau kesempatan untuk berkomunikasi dengan mahasiswa lain di luar jam pelajaran.
“Di kelas Tandem kami berkenalan dengan mahasiswa asal Korea Selatan yang belajar bahasa Indonesia, kami saling bertukar informasi mengenai budaya negara masing-masing, termasuk kebiasaan, makanan, dan keseharian,” ungkap Imeh melalui pesan daring.
Kegiatan exchange yang dilaksanakan secara daring ini merupakan kerja sama prodi dengan dengan Universitas BUFS. Program ini terbukti memiliki kesan pesan tersendiri bagi mahasiswa selama proses pembelajaran daring.
(FN)