Festival Kenduri Sastra #4: Merawat dan Menjaga Sastra serta Budaya Melalui “Rumati Asvathama”
Festival Kenduri Sastra #4: Merawat dan Menjaga Sastra serta Budaya Melalui “Rumati Asvathama
Himpunan Mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan (HMPrisai UAD) sukses menggelar Festival Kenduri Sastra #4. Acara ini merupakan perayaan tahunan yang bertujuan sebagai ajang ekspresi, apresiasi, dan pelestarian sastra serta budaya.
Tahun ini, Festival Kenduri Sastra #4 mengangkat tema “Rumati Asvathama” yang bermakna “abadi selamanya”. Tema ini dipilih sebagai ajakan untuk bersama-sama menjaga dan merawat sastra serta budaya agar tetap lestari di tengah arus perkembangan teknologi dan modernisasi.
Rangkaian acara ini berlangsung sejak awal Mei hingga awal Juni 2025. Beragam lomba sastra, seperti menulis cerpen, esai, cipta puisi, dan baca puisi dilaksanakan mulai 1 hingga 27 Mei 2025. Festival ini juga menghadirkan seminar, bazar buku, bedah buku, serta acara pembukaan dan penutupan secara resmi.
Lomba-lomba tersebut diikuti lebih dari 800 peserta dengan antusiasme yang tinggi. Pada kategori cipta puisi, terdapat 84 peserta dari tingkat mahasiswa/umum dan 308 peserta dari tingkat pelajar/SMA. Lomba menulis esai diikuti oleh 54 peserta tingkat mahasiswa/umum serta 101 peserta tingkat pelajar/SMA. Untuk lomba menulis cerpen, tercatat 86 peserta dari tingkat mahasiswa/umum dan 130 peserta dari tingkat pelajar/SMA. Sementara itu, lomba baca puisi diikuti oleh 39 peserta dari kategori mahasiswa/umum dan 41 peserta dari kategori pelajar/SMA.
Acara penutupan (closing ceremony) digelar pada 4 Juni 2025 dan dihadiri oleh berbagai pihak, di antaranya Kepala Program Studi (Kaprodi) Sastra Indonesia, Wakil Dekan Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi, Dosen Program Studi Sastra Indonesia, para peserta lomba, mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan, serta masyarakat umum yang turut meramaikan acara.
Dalam sambutannya, Wakil Dekan FSBK, Dani Fadillah, S.I.Kom., M.A., Ph.D., menegaskan pentingnya keberlanjutan kegiatan ini. “Festival seperti ini harus tetap ada dan tidak boleh hilang, karena menjadi ruang bagi pelajar maupun mahasiswa,” ujarnya.
Sebagai simbol penutupan, dilakukan pemukulan gong oleh Kaprodi Sastra Indonesia, Wakil Dekan, Ketua HMPrisai, dan ketua pelaksana acara. Momen ini sekaligus menjadi bentuk apresiasi atas kerja keras seluruh panitia, peserta, serta pihak yang telah mendukung terselenggaranya festival.
Closing ceremony juga menjadi momen pengumuman resmi para pemenang dari seluruh cabang lomba yang telah diselenggarakan. Untuk memastikan seluruh peserta dapat mengikuti jalannya acara, kegiatan penutupan disiarkan secara langsung (live) melalui akun Instagram resmi Festival Kenduri Sastra #4. Dengan demikian, peserta yang tidak bisa hadir langsung tetap dapat menyaksikan rangkaian penutupan secara daring.
Acara berlangsung hangat dan penuh semangat. Para pemenang lomba baca puisi dari kalangan mahasiswa dan pelajar turut tampil membacakan kembali puisi yang mereka bawakan saat perlombaan. Penampilan ini disambut meriah oleh para penonton.
Selain itu, closing ceremony juga dimeriahkan dengan pertunjukan monolog, teater, musikalisasi puisi, dan penampilan musik. Festival Kenduri Sastra #4 diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus mencintai dan melestarikan budaya lokal di tengah perkembangan zaman. (wid/sus)