
Foto : Tazkia Royyan Hikmatiar
Tazkia Royyan Hikmatiar, pemuda asal Bandung yang dulunya mengenyam pendidikan S1 Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan angkatan 2017.
Royyan mengaku dulunya ingin mengembangkan diri di dunia sastra, namun dikarenakan kondisi lingkungan yang kurang mendukung untuk terus berkecimpung di dunia sastra, Royyan lalu mencoba untuk terjun di dunia jurnalistik.
Langkah pertama yang ia ambil adalah mengambil bagian di Unit Kegiatan Mahasiswa UAD, Poros. Selama di Poros, Royyan mengaku banyak belajar menulis tentang jurnalistik, esai, dan pada akhirnya ia mengaku lebih tertarik menulis non-sastra.
Selama masih berstatus sebagai mahasiswa, diketahui Royyyan pernah menjabat menjadi Pimpinan Redaksi Poros periode 2019/2020. Royyan juga mengungkapkan dirinya tidak pernah mengikuti kegiatan lainnya.
“Selama kuliah full aktif di Poros sih. Pernah ikut komunitas menulis yang lain, tapi nggak nyaman. Jadi ditinggal,” cerita Royyan saat dihubungi reporter via Whatsapp pada (15/08/22).
Royyan bercerita awalnya mendapatkan tawaran dari sesama alumnus Poros yang bekerja di JawaPos koran.
Kemudian ia berhasil lolos melamar pekerjaan di JawaPos.com dan sudah mulai bekerja sejak 14 Juli 2022 yang lalu.
“Ada alumnus Poros yang duluan jadi reporter di JawaPos, terus kenal sama Pemred-nya. Pemrednya minta tolong untuk cari reporter dari anak pers mahasiswa, setelah ditawari, saya terus coba daftar,” paparnya.
Royyan juga menceritakan kesannya selama menjadi bagian dari Sastra Indonesia UAD.
“Seneng karena ketemu temen-temen yang nyentrik,” ungkap Royyan.
Royyan juga memberi pandangannya tentang prodi yang harus bisa terus memaksimalkan fasilitas yang luas agar mahasiswanya nyaman dan merasa diberi wadah pada kampusnya sendiri. (mnk)