Alumni Tularkan Virus Menulis kepada Maba Sasindo TA 2018/2019
Jumat (31/08/2018) Bertempat di kampus 2 Jalan Pramuka 42, Umbulharjo, Yogyakarta sebanyak 76 mahasiswa baru jurusan Sastra Indonesia mengikuti serangkaian kegiatan P2K (Program Pengenalan Kampus). Sesi kedua pengenalan prodi ini diisi oleh alumni Sasindo yaitu Didik Fitrianto, S.S yang menyampaikan materi Menulis Kreatif yang bertujuan untuk menumbuhkan motivasi dan semangat menulis kepada para mahasiswa baru.
Didik Fitrianto membakar semangat para maba dengan menceritakan pengalamannya selama malang melintang di dunia kepenulisan. Saat ini beliau aktif menjadi penulis dan kontributor di media cetak maupun online yaitu: Qureta, Kompasiana, NU-Online, Kumparan, Rappler. Beliau juga menjabat sebagai editorial board di telegraf.co.id. Menurutnya, mahasiswa Sasindo harus mulai membuat kebiasaan menulis, tidak perlu mempertimbangkan apakah menulis itu membutuhkan bakat atau menunggu suasana hati. Sebelum menulis, kebiasan membaca juga harus dibangun dan dipasang target, misalnya per minggu harus membaca minimal berapa buku, setiap hari minimal membaca berapa artikel. Didik menyampaikan agar rutin membaca karena gaya bahasa menulis akan sangat dipengaruhi oleh bacaan kita.
Lebih lanjut, Didik membagikan tiga teknik gampang menulis yaitu: menulis, membaca dan koreksi/editing. Tidak usah pusing memikirkan koreksinya pada saat menulis, tulis dan tulis apa yang ada di pikiran. Setelah selesai baru dibaca lagi dan baru kemudian dilakukan proses koreksi atau editing pada konten maupun ejaan. Selain itu, beliau juga menjabarkan 9 ciri tulisan bagus yaitu: informatif, penting, fokus, akurasi, manusia, konteks, menunjukkan dan bercerita. Penulis yang baik akan memperhatikan kebenaran berita dan menghindari menulis berita yang tidak jelas kebenarannya (Hoax) yang heboh akhir-akhir ini.Tiga kegagalan menulis yaitu gagal dalam menyampaikan hal-hal penting, gagal menyajikan fakta-fakta dan bukti pendukung dan juga klise atau gagal menyajikan tata bahasa yang baik dan banyak menyajikan hal-hal yang klise.
Antusias mahasiswa baru dapat dilihat dari keaktifan mereka dalam bertanya dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pemateri. Pemateri pun menutup sesi kali ini dengan berpesan bahwa mahasiswa Sastra Indonesia harus bangga belajar di jurusan ini dan menjadi mahasiswa yang aktif serta berprestasi. (intanrs)