Monitoring dan Evaluasi Pengabdian kepada Masyarakat Prodi Sastra Indonesia
Lima dari delapan dosen Sastra Indonesia telah melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) selama tahun 2022–2023. Baik yang dilaksanakan atas bantuan dana dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (LPPM UAD), maupun dari Mandiri dan dari luar UAD. Tiga dari kelima PkM yang telah dilaksanakan tersebut terbentuk atas kerja sama dengan amal usaha Muhamamdiyah (AUM), seperti SMK, pondok pesantren, dan panti asuhan.
Meskipun telah berhasil melaksanakan PkM dengan baik, terdapat beberapa hal yang patut dievaluasi dan diperbaiki ke depannya. Tujuannya, agar PkM yang diinisiasi oleh para dosen Sastra Indonesia dapat lebih meluas dan semakin memberikan kebermanfaatan, baik untuk mitra maupun masyarakat umum. Evaluasi yang dimaksud, yaitu terkait (a) sumber pendanaan; (b) bentuk program yang diberikan; dan (c) mitra PkM. Sumber pendanaan selama ini hanya berasal dari dalam negeri, yakni dari internal UAD dan luar UAD dalam negeri. Adapun program yang diberikan dapat lebih interdisipliner, yakni kesastraan dan kebahasaan yang dikaitkan dengan teknologi, informasi, dan kebutuhan masyarakat. Lalu, mitra dapat lebih ditingkatkan lagi ke AUM atau ortonom yang lain. Dengan harapan, semua elemen dalam AUM atau ortonom dapat terkoneksi dengan program studi Sastra Indonesia.
Dari hasil monitoring dan evaluasi (Monev) yang telah dilakukan oke program studi Sastra Indonesia, diputuskan rencana tindak lanjut (RTL) terkait dengan PkM yang akan dilaksanakan. Ke depan, program studi Sastra Indonesia akan mengupayakan dana hibah pengabdian dari luar negeri untuk pelaksanaan PkM yang dilakukan oleh dosen Sastra Indonesia. Terkait dengan bentuk-bentuk program PkM, dosen Sastra Indonesia akan menginisiasi penyelenggaran PkM yang mengombinasikan produk teknologi dan informasi dengan kesastraan dan kebahasaan. Lalu, untuk mitra PkM, selain menambahkan AUM atau ortonom yang akan diajak kerja sama, program studi Sastra Indonesia juga akan memperluas kerja sama PkM dengan mitra AUM atau ortonom yang bertaraf internasional, seperti misalnya PCIM di beberapa negara Asia dan Afrika.