Kolaborasi Dosen dan Mahasiswa Sastra Indonesia UAD; Review Jurnal Bagian 1 “Eksistensi Perempuan Jawa dalam Novel Mei Hwa dan Sang Pelintas Zaman karya Afifah Afra”
Dosen Sastra Indonesia UAD, Tristanti Apriyani, S.S., M.Hum. berhasil menerbitkan sebuah jurnal yang ia garap bersama salah seorang mahasiswa Sastra Indonesia UAD, Febi Nurul Safitri. Jurnal tersebut terbit di Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran Volume 10 (1), April 2021. Hal.76-85, pada 27 April 2022.
Jurnal berjudul “Eksistensi Perempuan Jawa dalam Novel Mei Hwa dan Sang Pelintas Zaman karya Afifah Afra” tersebut menggunakan metode penelitian kualitatif yang prosedur penelitiannya menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata, frasa, kalimat, atau paragraf. Novel Mei Hwa dan Sang Pelintas Zaman ini cukup menarik untuk dijadikan objek material penelitian sebab dalam menghadirkan tokoh-tokoh perempuan Jawa, pengarang mampu menghadirkan perjuangan hidup dan usahanya untuk menunjukkan eksistensi para tokoh secara rinci dan kronologis. Teori yang digunakan dalam jurnal ini adalah teori eksistensialisme Simon De Beauvoir.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi dan studi kepustakaan. Sementara, teknik analisis data dilakukan dengan cara menyeleksi, mengklasifikasi, menafsirkan, memaknai data, dan menarik kesimpulan.
Sesuai judulnya, sosok utama yang dikaji dalam jurnal ini adalah dua sosok perempuan dalam dua novel tersebut. Tokoh Mei Hwa dan Sekar Ayu. Kedua tokoh tersebut merupakan karakter yang bertolak belakang. Keduanya berasal dari latar budaya yang berbeda sehingga memiliki perspektif yang berbeda pula dalam memaknai eksistensinya sebagai perempuan.
Hasil penelitian mengenai eksistensi perempuan dalam novel Mei Hwa dan Sang Pelintas Zaman karya Afifah Afra memberikan gambaran tentang eksistensi perempuan jawa. Kondisi perempuan dan kebertubuhan perempuan Jawa yang digambarkan pengarang tampak begitu kompleks. Eksistensi Perempuan jawa dalam keluarga ditunjukkan dengan posisi perempuan yang selalu berada di garda depan ketika menemui permasalahan. Perempuan dituntut untuk kritis, memiliki inisiatif, dan cerdas dalam memecahkan masalah. Eksistensi perempuan jawa di masyarakat ditunjukkan dengan posisi perempuan Jawa yang aktif, memiliki kharisma, dan disegani.
Bagi kalian yang tertarik untuk membaca lebih lengkap jurnal ini, bisa mengunjungi situs https://jurnal.unsur.ac.id/ajbsi/article/view/1797/1613. (nai)