Tokoh-tokoh Lingustik yang akan Kamu Temui pada Buku Linguistik Indonesia
Halo sobat sastra! Menyandang gelar mahasiswa jurusan Sastra Indonesia bukan berarti kamu hanya mempelajari dunia sastra saja ya, sob! Belajar di jurusan ini mengharuskan kamu mempelajari sastra, budaya, dan juga Bahasa. Bahkan kamu tidak hanya mempelajari bahasa Indonesia,lho! Di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kamu bisa belajar bahasa Mandarin ataupun bahasa Korea sebagai mata kuliah pilihan.
Berbicara tentang bahasa, pada jurusan ini kamu juga akan mempelajari linguistik bahasa Indonesia dengan lebih dalam. Bermula dari fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, hingga idiom-idiom akan menjadi santapan sehari-hari mahasiswa Sastra Indonesia. Oleh karena itu,kamu yang mau gabung di jurusan ini perlu tahu siapa saja tokoh-tokoh linguistik.
Berikut penulis tampilkan beberapa tokoh linguistik yang namanya sudah beken dan sering bermunculan di berbagai buku linguistik Indonesia. Check this out!
Gorys Keraf
Gorys Keraf merupakan ilmuan bahasa dan dosen yang lahir di Nusa Tenggara Timur pada tahun 1936. Gorys menulis buku-buku tentang tata kebahasaan Indonesia. Karyantya yang berhasil diterbitkan, berupa buku berjudul Tata Bahasa Indonesia dan Komposisi. Buku ini digunakan sebagai bahan ajar mata kuliah Kemahiran Bahasa Indonesia di Universitas Indonesia.
Masih banyak buku-buku Gorys lainnya yang dijadikan kiblat mahasiswa Sastra Indonesia ketika belajar, diantaranya Linguistik Bandingan Tipologis (1990), Cakap Berbahasa Indonesia (1995), dan Fasih Berbahasa Indonesia (1996).
Harimurti Kridalaksana
K.P.H. Hubert Emmanuel Harimurtik Kridalaksana, atau yang lebih dikenal dengan dua nama belakangnya saja ini adalah seorang berkebangsaan Indonesia yang mnejadi pakar sastra, kritikus sastra, dan penulis dari karya-karya linguistik.
Beberapa buku Harimurti Kridalaksana yang dapat kamu jadikan acuan belajar linguistik diantaranya Kamus Sinonim Bahasa Indonesia (1974), Kamus Linguistik (1982), dan Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia (1986).
Ferdinan de Saussure
Ferdinan adalah pelopor kajian lingustik modern asal Swiss. Ia mendapat julukan Bapak Lingustik Modern dikarenakan pandangannya yang baru tentang studi bahasa yang termuat dalam bukunya Course in General Lingustics.
Ketika kamu mempelajari tentang Semiotika, kamu akan menemukan banyak ide pemikiran Ferdinan.
A. Teeuw
Prof. Dr. Andries Hans Teeuw merupakan pakar sastra dan budaya Indonesia yang berasal dari Belanda. Ia telah banyak menulis buku-buku berpengaruh dalam perkembangan sastra di Indonesia. Buku-buku itu diantaranya adalah Sastra Baru Indonesia (1980), Membaca dan Menilai Sastra (1983), dan Sastra dan Ilmu Sastra (1984).
Buah pikiran A. Teeuw sering dijadikan referensi mahasiswa Sastra Indonesia untuk membuat karya tulis.
M. Ramlan
Prof. Drs. M. Ramlan merupakan pakar tata bahasa Indonesia yang pernah menjabat sebagai guru besar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gajah Mada (UGM). Beberapa buku M. Ramlan yang bisa kamu jadikan referensi untuk belajar linguistik diantaranya adalah Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis (2005).
Itu tadi 5 “artis beken” dunia linguistik Indonesia yang buah pikirannya sering berseliweran di buku dan juga jurnal-jurnal ilmiah lingustik Sastra Indonesia. Jadi, yang mana idolamu, sob? (MNK)