Teliti Pengaruh Tontonan Upin & Ipin, Mahasiswa Sastra Indonesia UAD Tembus Jurnal Terindeks Sinta 3
Teliti Pengaruh Tontonan Upin & Ipin, Mahasiswa Sastra Indonesia UAD Tembus Jurnal Terindeks Sinta 3
Mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan (Sasindo UAD) kembali menunjukkan prestasi akademik yang membanggakan. Artikel ilmiah berjudul “Pengaruh Tontonan Upin & Ipin Terhadap Pemerolehan Bahasa pada Anak Usia 8 Tahun” berhasil diterbitkan di Lingua Journal of Language, Literature, and Teaching, sebuah jurnal nasional terakreditasi Sinta 3.
Putri Nirma Lailiyani, mahasiswa Sastra Indonesia angkatan 2022, terinspirasi dari pengalaman nyata yang ia temui di lingkungan sekitar. “Waktu itu, pas mata kuliah Psikolinguistik, aku diminta mengajukan beberapa topik penelitian. Aku langsung teringat tetanggaku yang usia 8 tahun, tapi masih sering ngomong kayak karakter di serial Upin & Ipin, padahal di rumah pakai bahasa Jawa,” jelasnya.
Fenomena ini menarik perhatiannya karena secara teori, bahasa ibu biasanya diperoleh anak pada usia 1–3 tahun. Namun, kasus yang ia amati justru menunjukkan dominasi bahasa dari media tontonan sebagai bahasa pertama yang memengaruhi gaya bicaranya. Dari situlah, ide penelitian ini berkembang dan dibawa ke dalam bentuk artikel ilmiah.
Proses penulisan artikel berjalan cukup lancar, meskipun tidak lepas dari tantangan. Salah satu kendala utama adalah memahami literatur tentang teori behaviorisme dari John B. Watson yang mayoritas menggunakan bahasa Inggris. “Harus aku terjemahkan dulu supaya lebih paham,” ujarnya.
Saat dikumpulkan sebagai tugas UAS mata kuliah Psikolinguistik, dosen pengampu mata kuliah mengatakan artikel yang disusunnya memiliki potensi untuk dipublikasikan. Ia pun perlu melakukan tiga kali revisi sebelum akhirnya diterbitkan.
Capaian ini tidak lepas dari bimbingan dosen yang turut berperan dalam proses penulisan artikel. Putri menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Irwan Suswandi, M.Hum. yang telah bersedia membimbing hingga artikel ini berhasil terbit. Dukungan, arahan, dan evaluasi yang diberikan menjadi salah satu faktor penting yang mendorongnya untuk menyelesaikan tulisan ini dengan lebih percaya diri dan terarah.
“Awalnya aku cuma niat nulis artikel ini biar bisa lulus tanpa skripsi. Tapi setelah diterbitkan, aku malah jadi makin semangat untuk menulis dan memublikasikan artikel-artikel lainnya,” katanya. Ia juga merasa bangga karena artikel ini bisa terindeks di Google Scholar dan menjadi bagian dari kontribusinya dalam dunia akademik.
Menurutnya, penelitian dalam bidang psikolinguistik sangat relevan dengan studi Sastra Indonesia karena keduanya sama-sama berfokus pada bahasa. Dengan memahami cara anak memperoleh bahasa, kita juga bisa lebih memahami bagaimana pembaca sastra menangkap makna dan bagaimana penulis menyampaikan pesan melalui bahasa.
Ia berharap artikel ini dapat membuka pandangan baru dalam kajian linguistik, khususnya di bidang sastra. “Aku pengen nunjukin kalau fenomena sehari-hari, seperti anak yang lebih fasih ngomong pakai bahasa dari tontonan, juga bisa jadi topik penelitian yang menarik dan bermakna,” ungkapnya.
Menutup ceritanya, ia membagikan beberapa tips untuk mahasiswa yang ingin menulis artikel ilmiah. “Selain paham topik, yang paling penting adalah kemauan dan motivasi dari diri sendiri. Kalau kita niat dan semangat, prosesnya jadi lebih lancar dan menyenangkan. Dukungan dari orang tua dan orang terdekat juga sangat membantu,” tambahnya.
Prestasi ini menjadi bukti bahwa mahasiswa Sastra Indonesia mampu berkontribusi dalam dunia keilmuan melalui karya-karya ilmiah yang relevan dengan kehidupan nyata. Diharapkan, capaian ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya dan berani menembus publikasi ilmiah. (wid/sus)