Fira Novita Maelan: Tak Pernah Lepas dari Komitmen Kuliah dan Olahraga
Fira Novita Maelan: Tak Pernah Lepas dari Komitmen Kuliah dan Olahraga
Fira Novita Maelan, mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia angkatan 2024 dikenal aktif sebagai anggota UKM Voli. Ia mengaku biasanya mendapat informasi tentang perlombaan dari divisi khusus dalam UKM yang bertugas mencari dan memantau kejuaraan.
“Pertandingan itu hampir selalu ada tiap tahun, jadi kami juga sudah terbiasa tahu informasinya,” jelas Fira. Ia kerap mengikuti turnamen-turnamen antarkampus yang pendaftarannya dilakukan langsung oleh UKM atau melalui undangan dari panitia penyelenggara.
Bagi Fira, turnamen bukan hanya tentang adu kemampuan fisik dan strategi, melainkan juga kesempatan untuk membangun jaringan. Ia menganggap hubungan antaratlet kampus lain bisa dimulai dari hal-hal kecil, seperti sapaan, perkenalan, dan obrolan ringan.
“Biasanya kenalan dulu, lama-lama jadi akrab dan saling dukung juga,” ujarnya. Meski begitu, menjaga semangat dan performa tetap menjadi prioritas. Fira secara rutin berlatih dan menjaga kondisi fisik serta mental agar tetap maksimal di tengah aktivitas kuliah yang padat.
Dalam membagi waktu antara kuliah dan latihan, Fira punya prinsip yang jelas. “Aku tetap utamakan kuliah. Kalau jadwal latihan bentrok dengan kelas, aku pilih hadir kuliah dulu,” tegasnya. Ia percaya bahwa kesuksesan di bidang akademik dan nonakademik bisa dicapai bersamaan jika dikelola dengan baik.
Salah satu pengalaman yang membentuk cara pandangnya adalah ketika timnya kalah telak dalam sebuah kompetisi yang sudah dipersiapkan selama berbulan-bulan. Kekecewaan itu justru menjadi titik balik yang menyadarkannya bahwa olahraga bukan semata tentang hasil, melainkan tentang ketekunan, proses, dan semangat untuk bangkit.
Fira juga mengungkapkan bahwa tantangan terbesarnya selama mengikuti perlombaan voli adalah menjaga kekompakan tim, terutama saat berada di bawah tekanan. “Tekanan saat pertandingan bisa bikin emosi tinggi. Kadang ada miskomunikasi atau saling menyalahkan kalau tertinggal poin,” ungkapnya. Namun, ia justru melihat setiap pengalaman itu sebagai bahan pembelajaran untuk menjadi pribadi dan atlet yang lebih matang.
Fira menyampaikan pesan bagi mahasiswa lain di UAD dan kampus mana pun yang ingin berprestasi di bidang nonakademik. “Jangan pernah remehkan potensi dirimu hanya karena belum punya pengalaman,” ujarnya.
Baginya, kemenangan dalam lomba hanyalah awal dari perjalanan yang lebih besar. Ia bertekad terus mengembangkan kemampuan teknis dan mental agar bisa melangkah ke jenjang lebih tinggi, bahkan hingga tingkat nasional atau internasional. (put/sus)